Blog ini disediakan demi kemajuan perawat. Kirimkan saran dan kritik Anda ataupun tulisan dan foto/video tentang keperawatan dan kesehatan ke : ppnibontang@gmail.com atau ppni_bontang@yahoo.co.id Terima kasih.
Senin, 28 Juli 2008
ROBERT, PERAWAT YANG COOL
Kirim aja e-mail kamu lewat blog ini...
DEWAN PERTIMBANGAN KOTA PPNI BONTANG
Beliau ini juga duduk sebagai Dewan Pertimbangan Kota PPNI Bontang. Jabatan beliau adalah sebagai Sekretaris.
Pengalaman beliau berorganisasi terbilang seabrek. Beliau pernah memimpin organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bontang. Saat ini masih menjabat sebagai ketua Koperasi Karyawan PT. Badak NGL dan sebagai sekretaris Serikat Pekerja LNG Badak Bontang.
Nama beliau adalah Bapak Puji Purwanto.
Sebagai perawat, beliau bekerja sebagai supervisor di RS LNG Badak.
Pada era 2003-2008, bapak berpostur subur kelahiran Kendal Jawa Tengah ini merupakan ketua harian PPNI Kota Bontang.
Jumat, 25 Juli 2008
BAKSOS PPNI DI BULAN JULI 2008
Dalam melaksanakan kegiatan ini, PPNI Kota Bontang bekerja sama dengan dunia usaha dan rumah sakit.
Pada awal Juli 2008, yaitu tanggal 5, 6 dan 9, PPNI Kota Bontang bekerja sama dengan PT. Indominco Mandiri melaksanakan khitanan massal. Tanggal 5 Juli 2008 khitanan massal dilaksanakan di Kantor Desa Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Pada hari tersebut berhasil dikhitan sebanyak 139 anak.
Keesokan harinya, tanggal 6 Juli, khitanan massal berlangsung di aula kantor Kelurahan Tanjung Laut Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang. Sebanyak 195 orang anak berhasil dikhitan. Hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah Kota Bontang Ir Adi Darma MSi.
Tanggal 9 Juli 2008 acara khitanan dilanjutkan di Kelurahan Loktuan Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Pada acara ini 55 orang anak berhasil dikhitan.
Tanggal 12 Juli, kembali PPNI Kota Bontang menggelar khitanan massal. Kali ini PPNI Kota Bontang bekerja sama dengan RS Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kaltim dan Baitulmaal Yayasan Baiturrahman Bontang. Pada kesempatan ini, PPNI Kota Bontang berhasil mengkhitan anak sebanyak 88 orang.
Tak salah kiranya kalau bulan Juli 2008 dipandang sebagai bulan "bersih-bersih".
Mau lihat foto dokumentasi kegiatan PPNI Kota Bontang di bulan Juli 2008 ? Silakan ikuti terus web ini.
DEWAN PERTIMBANGAN PPNI KOTA BONTANG
Nah, kalau yang ini namanya Pak Sulton. Selain, aktif di PPNI Kota Bontang, beliau juga aktivis di organisasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Bontang dan organisasi Yayasan Baiturrahman yang bergerak di bidang sosial keagamaan. Pengalaman dan jejaring yang beliau miliki diharapkan bisa menghasilkan sinergi bagi kemajuan PPNI di Kota Bontang.
Dalam kepengurusan PPNI Kota Bontang masa bakti 2008-2013, Bapak berputra tiga ini, diberi amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan PPNI Kota Bontang. Semacam ketua dewan syuro kalau di PKB (maaf pinjam istilah Cak Ali).
Di dalam pekerjaan, beliau saat ini adalah sebagai Kepala Seksi Kamar Bedah Sentral RS Pupuk Kaltim Bontang.
DEWAN PERTIMBANGAN PPNI KOTA BONTANG
Perkenalkan beberapa Dewan Pertimbangan PPNI Kota Bontang Kalimantan Timur.
Nama beliau ini Pak Tri Hawono. Walau beberapa tahun lagi akan memasuki usia pensiun, beliau tetap bersemangat berorganisasi. Dengan adanya beliau, PPNI di Kota Bontang semakin hidup.
Beliau lahir Jogjakarta, menamatkan pendidikan perawat di Jogjakarta, hijrah ke Bontang sekitar tahun 1983.
Menurut cerita beliau, Bontang dulunya adalah desa terpencil di tengah hutan belantara. Mau ke mana-mana susah luar biasa.
Di masa awal karirnya beliau juga sering menolong persalinan, sehingga nama beliau sering disapa Pak Bidan.
Di dalam kepengurusan PPNI Kota Bontang masa bakti 2008-2013, beliau dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan PPNI Kota Bontang.
Sehari-hari beliau bekerja di RS Pupuk Kaltim Bontang.
Jumat, 18 Juli 2008
PROFIL PENGURUS PPNI KOTA BONTANG
Tunggu sebentar lagi......
Sabar yaaaaaaa.....
Minggu, 13 Juli 2008
Indonesian Nurses di Luar Negeri: Investasi Apa?
Oleh: Syaifoel Hardy (Shardy2@hotmail.com)
Dalam hidup ini, banyak hal-hal yang tidak bisa diukur nilainya dengan uang. Nama baik, amal kebajikan, hubungan persahabatan, eratnya persaudaraan, harapan dan cita-cita, keberhasilan, kepuasan dan lain-lain. Walaupun uang penting artinya dalam kehidupan ini, namun bukan satu-satunya tujuan kita. Karena kalau sudah menyangkut aspek-aspek yang disebutkan di atas, uang tidak sanggup berbicara. Bill Gates dalam Harian Republika pekan lalu (26 Juni 2008) disebutkan, bahwa dia akan beralih bisnis, dari Microsoft ke ‘amal’. Apa yang sebenarnya dia cari sesudah menjadi salah satu orang yang berhasil serta terkaya di dunia ini?
Amir Mahmud, salah seorang sahabat saya, senior nurse di Farwaniyah Hospital-Kuwait, yang saat ini menjadi Ketua Dewan Penasehat INNA-K, dalam sebuah kesempatan, ketika kami bertemu tahun lalu di Indonesia, mengatakan: “Kita kan nggak selamanya di luar negeri?” Sebuah kalimat tanya tak bertanya yang penuh makna. Dia benar! Sekitar 5000 nurses kita yang bekerja dan tinggal di luar negeri suatu saat harus pulang dan balik ke Indonesia. Kecuali bagi mereka yang memang sudah ‘nekad’ untuk berada di luar negeri selamanya, seperti Yuyun, sebut saja begitu namanya, yang bersuamikan orang asing dan berencana memegang Green Card di Amerika Serikat. Namun yang terakhir disebut ini prosentasenya kecil sekali.
Persoalannya adalah: apabila nurses yang mapan di luar negeri ini balik ke Indonesia, apa kerjaan yang bisa mereka lakukan?
Gaji di luar negeri memang amat menjanjikan. Karena itu, kalau harus balik ke Indonesia dan bekerja memanggul profesi yang sama, sebagian besar nurses berkata: “Nanti dulu!”. Saya percaya, bagi sebagian kita, mungkin saja sudah memiliki sejumlah rencana matang tentang ‘Rumah Masa Depan’ di Indonesia. Akan tetapi, bagaimana dengan yang ‘takut’ akan obsesi dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri: “Apa kelak yang harus saya kerjakan di Indonesia dengan kualifikasi seperti ini?”
Artikel ini berusaha menyajikan alternatif, bilamana kelak, nursing profesional yang bekerja di luar negeri, balik ke Indonesia.
1. Dosen.
Dunia nursing di Indonesia berkembang pesat. Jumlah Akademi Keperawatan misalnya lebih dari 300 institusi. Belum lagi Fakultas Keperawatan dan Institut ilmu Kesehatan lainnya yang menjamur tahun-tahun terakhir ini. Mereka membutuhkan ribuan tenaga pengajar yang piawai dalam berbahasa Bahasa Inggris dan memiliki kemampuan dalam bidang penelitian.
Ini sebenarnya merupakan lahan empuk bagi nurses yang sudah lama bekerja di luar negeri. Masalahnya, untuk bisa duduk di kursi dosen ini, memang persyaratan minimal pendidikan adalah Master (S2). Untuk saat ini, S2 sudah bukan barang langka lagi di Tanah Air. Nurses kita yang berada di luar negeri memiliki kemampuan yang cukup dalam Bahasa Inggris dan dana untuk melanjutkan pendidikan lagi hingga jenjang S2. Sekali lagi, sebenarnya ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang berminat untuk menjadi guru/dosen.
Guna mencapai tujuan ini, tidak mengenal istilah bakat-bakatan. Anda bisa sekolah lagi hingga jenjang S2 dan melengkapinya dengan Teaching Courses. Kiatnya, sambil kuliah, luangkan waktu anda jika cuti di Indonesia untuk sharing dengan yunior nurses yang sedang kuliah di Akper atau fakultas nursing.
2. Trainer.
Menjadi seorang pelatih atau professional trainer, amat menarik. Kita yang berada di luar negeri, tidak berlebihan jika disebut sebagai ‘the ambassador of Indonesia’. Wakil Indonesia yang memiliki keahlian yang hakekatnya bisa ditularkan kepada orang lain. Tinggal bagaimana harus memolesnya saja. Demand terhadap profesi yang satu ini tidak diragukan lagi! Seorang trainer butuh ketrampilan menyajikan materi dengan baik sesuai dengan ilmu dan keahliannya. Mereka yang lama bergelut di ambulance, bisa menjadi Trainer Basic Life Support, Immidiate Life Support, Advance Life Support, dsb. Yang di Medical Surgical bisa jadi trainer di bidang serupa. Demikian pula yang di klinik, juga tidak harus berkecil hati menjadi Trainer di bidang Clinical Governance.
Untuk menyandang predikat ini, dibutuhkan kursus spesialisasi bidang anda dan dilengkapi dengan Train for the Trainer serta Communication & Presentation Skills. Gabungan pelatihan ini membuat anda ‘sempurna’. Meski tidak ada syarat minimal kualifikasi di sini, tapi menyandang S1 lebih disukai. Karena kualifikasi anda bakal ditanyakan sewaktu mengajukan lamaran. Atau, anda tidak jadi minder di saat memperkenalkan diri di depan peserta yang sedang kuliah S1 Nursing. Kiatnya: pertajam kompetensi anda dengan berlatih memberikan pelatihan. Itu bisa dilakukan di luar negeri atau bekerjasama dengan beberapa institusi selagi anda cuti.
3. Consultant.
‘A consultant is an experienced individual that is trained to analyze and advise a client in order to help the client make the best possible choices.’ (IT Channel, Online, 2008). Saya pernah bekerjasama dengan Melorita (www.melorita.com), sebuah perusahaan konsultan di Malaysia yang bergerak dalam berbagai bidang, termasuk di antaranya adalah perekrutan tenaga kesehatan. Perusahaan ini dikelola oleh Dr.Mohammed Sultan, seorang professional yang pernah mengepalai sebuah rumah sakit di Malaysia. Beliau pernah berusaha untuk bekerjasama dengan Depkes beberapa tahun lalu, namun karena birokrasi yang berbelit, rencana mulia beliau untuk pengiriman Indonesian nurses ke berbagai negara jadi terhambat.
Kita bisa meniru jejak beliau. Bergabung dengan sebuah perusahaan konsultan atau mendirikan sendiri. Tentu saja tidak gampang mewujudkannya, karena sejumlah bekal harus dimiliki, di antaranya adalah: bekal landasan hukum, administrasi, luasnya hubungan, keluwesan dalam bergaul, wawasan luas, pendidikan yang mendukung, serta fasilitas perkantoran. Dengan kerjasama dengan beberapa nurses ex-luar negeri, kita bisa mendirikan biro konsultasi misalnya bagi nurses yang ingin bekerja di luar negeri atau yang ingin melanjutkan program spesialisasi.
Menjadi konsultant anda dituntut sebagai seorang ahli di bidang yang anda tekuni. Mr. Sultan memulai Melorita dengan mengantongi MBA Healthcare Administration sebelum melanjutkan ke jenjang S3 nya. Kiat menuju profesi yang satu ini: sambil melanjutkan kuliah, luangkan anda untuk melihat dari dekat aktivitas biro-biro konsultasi misalnya tenaga kerja yang berhamburan kita jumpai di luar negeri. Demikian pula yang ada di Tanah Air. Usahakan punya kontak. Belajar dan kerjasama dengan mereka membuat your experience becomes perfect!
4. Employment Agent.
Bagi mereka yang memiliki sifat kemandirian yang tinggi dan tidak mau diperintah, di sinilah peluang tersedia. Mendirikan perusahaan yang dikelola sendiri. Sebuah perusahaan pengerah tenaga kerja. Tentu saja lebih disukai disini adalah bagi nurses. Perekrutan tenaga-tenaga non-skilled bakal mencoreng reputasi anda! Mengapa? Dengan merekrut nurses, anda sudah banyak tahu seluk beluknya, mulai dari siapa sasarannya, bagaimana proses perekrutannya, siapa pihak yang harus dihubungi di luar negeri, apa saja persyaratan administrasinya, hingga bagaimana menyiapkan pemberangkatannya nanti.
Kesulitan bakal muncul, jika kita merekrut tenaga bidang lain yang kita tidak paham liku-likunya. Memang bukan hal yang tidak mungkin dan bisa dipelajari. Ini hanya bersifat preventif. Jika pendirian perusahaan ini dirasa berat, bisa bergabung dengan perusahaan lain, sementara kita menangani sektor nursing recruitment saja. Syarat yang harus dimiliki adalah, karena anda bakal menjadi manager, maka management skils tidak bisa ditawar. Itu bisa diperoleh dengan MBA in Healthcare misalnya. Ratusan agen-agen PJTKI tersebar di seluruh Indonesia, tapi bisa dihitung dengan jari yang menggeluti rekrutmen nurses. Padahal di luar negeri butuh ribuan nurses! Sambil belajar, anda bisa membantu kelancaran proses rekrutmen dari Tanah Air!
5. Mendirikan Yayasan/Lembaga Pendidikan/Poliklinik Kesehatan.
Populasi penduduk Indonesia menempati urutan ke empat di dunia. Mereka butuh sara pendidikan serta pelayanan kesehatan. Bukan tidak mungkin anda adalah sosok yang memiliki jiwa mulia. Dengan dana yang anda miliki, anda ingin membangun sebuah yayasan atau lembaga pendidikan kesehatan bahkan poliklinik.
Meski butuh dana yang tidak sedikit guna mendirikan bangunan fisik serta sarananya, namun yang namanya bekal pendidikan di sini tetap berperan. Ini penting karena anda akan duduk sebagai salah satu tim pengurus yayasan/lembaga pendidikan yang dituntut memiliki pengetahuan/wawasan. Kecuali bila anda hanya sekedar ingin menanam modal dengan membeli saham di yayasan tersebut. Tapi, sebagai pembeli saham terbanyak biasanya otomatis akan duduk di tim pengurus.
Maka, jika kurang berminat jadi dosen, menjadi pengelola kerja para dosen juga tidak kalah hormatnya! Anda bisa kontak sejumlah organisasi terkenal misalnya Muhammadiyah yang mengelola ribuan yayasan dan pendidikan di Indonesia. Tidak ada salahnya juga bergabung dengan salah satu partai politik yang menjadi wahana aspirasi anda. Anda bisa melibatkan diri dalam persoalan yang satu ini: mengurusi bidang pelayanan kesehatan atau pendidikan!
6. Wirausaha/Businessman.
Banyak kita jumpai tipe-tipe orang yang ogah jika diperintah. Siapa tahu anda salah satu orangnya! Pintu terbuka lebar bagi wirausahawan/businessman di sektor kesehatan. Anda bisa buka toko obat (farmasi), jualan alat-alat kesehatan, medical equipment supplier, penyedia seragam bagi nurses, membuka toko buku-buku kesehatan atau jualan makanan sehat! Sah-sah saja, asalkan tidak jauh melenceng dari profesi yang digeluti selama ini. Rasulullah Muhammad SAW menasehatkan bahwa jika segala sesuatu tidak ditangani oleh ahlinya, maka tunggu saja kehancuranya (Hadits).
Guna menekuninya, minimal anda disyaratkan (meski tidak tertulis) memiliki pengetahuan tentang marketing dan sales, punya wawasan tentang perolehan barang-barang serta kemungkinan pemasarannya dan tentu saja accounting. Latar belakang pendidikan walaupun tidak sepenuhnya formal, akan menjadi pendorong rasa percaya diri anda dalam proses negosiasi dengan business partner nanti. Karena itu, kursus-kursus semacam accounting, negotiation skills, amat bermanfaat. Indonesia adalah potensi pasar besar bagi banyak produk kesehatan.
Kesimpulannya, saya akui masih banyak kemungkinan lain yang bisa dikerjakan oleh Indonesian nurses overseas apabila harus balik ke Indonesia di luar alternatif di atas. Membuka foto studio, agen transportasi, bisnis fashion, salon kecantikan, onderdil mobil hingga Warung Tegal, merupakan sederetan pilihan lain. Sepanjang halal, tidak ada yang salah dengan semua itu. Yang perlu diingat hanya satu: bahwa membidani sesuatu tanpa perencanaan matang bisa jadi bumerang!
Kalau kita sudah menekuni nursing ini selama bertahun-tahun dan boleh dikata ‘ahli’ dalam bidang ini, mengapa kita harus korbankan dengan memulai sesuatu yang baru yang kita tidak punya pengetahuan di dalamnya? Contoh di lapangan sudah banyak. Jadi, janganlah ditambah! Nurses yang pulang ke Indonesia sesudah lama bekerja di luar negeri, menyalurkan dananya pada galian bisnis baru di Indonesia. Sayangnya, tidak sedikit yang ‘salah’ perhitungan. Akibatnya, ‘menyesal’ memang selalu datang terlambat. Ingin kembali lagi ke negeri 1001 malam. Sampai di sini mereka sadar, bahwa merintis bisnis ternyata bukan sulapan. Dan hengkang lagi ke luar negeri, tidak sesingkat Surabaya-Malang!
Doha 30 June 2008.
Shardy2@hotmail.com
REGISTERED NURSE
Registered nurse
A registered nurse ("RN"), is a health care professional responsible for implementing the practice of nursing through the use of the nursing process (in concert with other health care professionals). Registered nurses work as patient advocates for the care and recovery of the sick and maintenance of the healthy. In their work as advocates for the patient, RNs ensure that the patient receives appropriate and professional care. RNs use the nursing process to assess, plan, implement, and evaluate nursing care of the sick and injured.
- The preparation of Indonesian Nursing Association to face Global Nurse Migration
- The Impact of Global Nurse Migration on Health Services Delivery
- New Challenges, Emerging Trends, and Issues in Regulation of Migrating Nurse
BERSIAPLAH MENJADI PERAWAT SPESIALIS
Became a Clinical Nurse Specialist
Become a Clinical Nurse Specialist (CNS)
Copied from http://www.allnursingschools.com
A Clinical Nurse Specialist (CNS) is a masters prepared, advanced practice nurse whose care focuses on a specific patient population (e.g., medical, surgical, diabetic, cardiovascular, operating room, emergency room, critical care, or geriatric, neonatal, etc.) A CNS divides their time into five general areas - clinical practice, teaching, research, consulting, and management. Their assessment skills tend to be more focused than a Nurse Practitioners, since they focus on a particular area of specialty. But they make up for this by being able to provide more expertise than even an expert level staff nurse (who typically has their responsibilities divided into many different sub-areas.)
Find Clinical Nurse Specialist Programs
CNSs are uniquely prepared to assume the role of case manager - one who organizes and coordinates services and resources, and who works to control costs. This makes CNSs central players in the growth of managed care, and they serve to manage the complexities and interdependencies of different parts of health care practice.
The educational role is an important one too, and it covers patient education, nursing staff education, non-nursing members of the team, community education, and teaching of undergraduate and graduate level nursing students. The CNS role remains an excellent career choice for the clinically excellent nurse who wants to both positively influence one-on-one patient-care situations and improve the processes that compose health care systems.
CNSs may practice independently, or they may work in hospitals, long-term care facilities, and for various health care agencies. CNSs choose an area of specialization, many of which are listed below:
MAU KERJA DI LUAR NEGERI ?
YAYASAN AMRI, PENYALUR TENAGA PERAWAT INDONESIA KE LUAR NEGERI
Dalam upaya meningkatkan pendidikan dan praktek belajar klinik (PBK) tenaga perawat professional yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar, maka sejak tahun 2006 Yayasan Amri menjalin kerjasama melalui sebuah MOU dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Disamping program regular yang meluluskan 255 orang perawat D3 dan S1 pada bulan Desember 2006, Yayasan Amri juga telah menempatkan 13 orang mahasiswa profesi dan sarjana keperawatan UNDIP di rumah sakit Saudi Arabia, khususnya di Rumah Sakit swasta modern terbesar yaitu King Fahd Medical City (KFMC), Ryadh.
Pada awal tahun 2007, program ini dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama melalui MOU dengan 3 Universitas lain yaitu: Fakultas Keperawatan Universitas Pajajaran Bandung dengan memberangkatkan 22 orang, Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, dengan memberangkatkan 27 orang dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Yani Bandung dengan memberangkatkan.9 orang. Untuk kedua kalinya UNDIP memberangkatkan lagi 14 orang mahasiswa program profesi. Sedangkan program regular Yayasan Amri telah meluluskan 240 orang perawat D3 dan S1 pada bulan Mei 2007.
Penempatan tenaga kerja bukanlah tujuan utama dari kerjasama ini, tetapi ada objektif yang lebih penting yaitu:
- Menyediakan tempat pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Ilmu keperawatan, khususnya untuk kegiatan praktek klinik keperawatan.
- Meningkatkan pendidikan tenaga profesi keperawatan yang bertaraf internasional.
- Menempatkan mahasiswa S1 Keperawatan tahap profesi khususnya untuk melakukan praktek profesi di Rumah Sakit Saudi Arabia.
- Meningkatkan dan mngembangkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM).
- Pembinaan dan pelaksanaan penelitian yang mendukung kinerja kedua belah pihak.
PT. AMRI MARGATAMA
JL. Tebet Barat IX No. 2 Jakarta Selatan
Telp. 021-830-1737.
Email : amrimgtm@cbn.net.id
Sabtu, 12 Juli 2008
ANGGARAN DASAR PPNI
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia disingkat dengan PPNI
Pasal 2
Bentuk Organisasi
Organisasi PPNI berbentuk kesatuan dimana kedaulatan tertinggi di tangan anggota melalui Musyawarah Nasional
Pasal 3
Waktu Pendirian
Organisasi ini didirikan pada Tanggal 17 Maret 1974 sebagai fusi dari berbagai organisasi keperawatan yang sudah ada sebelumnya
Pasal 4
Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan di wilayah hukum Negara Republik Indonesia dengan Pengurus Pusat berada di Ibukota Negara
Pasal 5
Lambang Organisasi
Lambang PPNI berbentuk Lingkaran yang berisi sebuah segi lima hijau tua dengan dasar kuning emas dan sebuah lampu putih yang berlidah api lima cabang warna merah dengan tulisan di pinggir bingkai berbunyi PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
BAB II
SIFAT, AZAS DAN TUJUAN
Pasal 6
Sifat
PPNI adalh organisasi profesi keperawatan yang berorientasi kepada kebutuhan kesehatan masyarakat melalui praktik keperawatan professional
Pasal 7
Azas
Organisasi ini berazaskan kaidah organisasi profesi dan nilai nilai profesi keperawatan
Pasal 8
Tujuan
1. Memantapkan Persatuan dan Kesatuan yang kokoh antar perawat
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Mengembangkan karir dan prestasi kerja bagi tenaga perawat sejalan dengan peningkatan kesejahteraan perawat
4. Memfasilitasi dan melindungi anggota dalam menggunakan hak politik dan hokum
5. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi lain, lembaga dan institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri
BAB III
PERAN DAN FUNSI
Pasal 9
1. PPNI berperan sebagai regulator dengan fungsi : sertifikasi dan memfasilitasi registrasi dan lisensi
2. PPNI berperan sebagai piñata kehidupan keprofesionalan dean fungsi : organisasi, pendidikan dan pelatihan pelayanan keperawatan hokum dan politik pengembangan hubungan masyarakat dan kerjasama
3. PPNI berperan sebagai fasilitator dalam merespon peningkatan kesejahteraan dengan fungsi fasilitasi pengembangan karir dan sistiem penghargaan, pemasaran dan pengembangan usaha
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Macam Keanggotaan
Anggota PPNI terdiri dari :
1. Anggota Biasa
2. Anggota Khusus
3. Anggota Kehormatan
BAB V
ORGANISASI
Pasal 11
Organisasi PPNI terdiri dari Badan Legislatif, Badan Eksekutif, Badan Pertimbangan, Badan Kelengkapan dan Badan Khusus
Pasal 12
Badan Legislatif adalah Musyawarah Nasional ( MUNAS ), Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Propinsi ( MUSPROP ), Rapat Kerja Propinsi, MUsyawarah Kabupaten / Kota ( MUSKAB / MUSKOT ), Rapat Kerja Kabupaten / Kota dan Musyawarah Anggota
Pasal 13
Badan Eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus Propinsi, Pengurus Kabupaten / Kota dan Pengurus Komisariat
Pasal 14
Badan Pertimbangan terdiri dari :
1. Dewan Pertimbangan
2. Majelis Kehormatan Etik Keperawatan ( MKEK )
Pasal 15
Badan Kelengkapan Organisasi adalah Badan badan yang dikukuhkan Pengurus Pusat sesuai amanat MUNAS yang terdiri dari :
1. Kolegium Ners Spesialis
2. Kolegium Ners
3. Ikatan Perawat
4. Himpunan Perawat
Pasal 16
Badan Khusus adalah unit yang dibentuk oleh Pengurus Pusat dan atau Pengurus Propinsi untuk melaksanakan tugas tertentu yang bersifat sementara bila diperlukan
BAB VI
KEKAYAAN
Pasal 17
Kekayaan Organisasi dapat berasal dari sumber :
1. Uang Pangkal
2. Uang Iuran
3. Hibah dan Sumbangan
4. Usaha usaha lain yang sah dan tidak mengikat
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional
Pasal 19
1. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui suatu Musyawarah Nasional Khusus untuk itu
2. Dalam hal organisasi dibubarkan, maka kekayaan organisasi diserahkan kepada lembaga sosial atau Negara Republik Indonesia
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 20
Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ( AD ) ini dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga ( ART ) PPNI sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Jumat, 11 Juli 2008
KOMISARIAT PPNI BONTANG
- Komisariat RS Pupuk Kaltim
- Komisariat RSU Bontang
- Komisariat RS Amalia
- Komisariat RS LNG Badak
- Komisariat Dinas Kesehatan Kota Bontang
Jumlah perawat di Kota Bontang adalah 389 orang. Namun yang secara resmi mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI barulah sebanyak 220 orang.
Jumlah perawat yang mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI diperkirakan akan bertambah seiring dengan dilakukannya sosialisasi "manfaat" PPNI dan konsolidasi PPNI pasca terbentuknya Pengurus Kota PPNI Bontang masa bakti 2008 - 2013 hasil Musyawarah Kota III yang berlangsung awal Juni 2008 silam.
Kamis, 03 Juli 2008
Susunan Pengurus Pusat PPNI periode 2005 - 2010 :
Susunan Pengurus Pusat PPNI periode 2005 - 2010 : |
: Prof. Achir Yani S. Hamid, DNSc. | |
Ketua I | : Dra. Herawani Azis, M.Kes., M.Kep. |
Ketua II | : Dra. Junaiti Sahar, PhD. |
: Dra. Junarsih Sudibjo | |
Sekretaris I | : Harif Fadilah, SKp. |
Sekretaris II | : Yupi Supartini, SKp., MSc. |
: Netty Sofyan, SKM, M.Kes. | |
Bendahara I | : Rasmanawati, SKp., MM |
Bendahara II | : Ruti Nubi, SKM |
Ketua | : Riyanto, SKp., M.Kep., Ns Sp.Kom |
Anggota | : Wawan Arif, SKp. |
Ketua | : Muhammad Hadi, SKp., M.Kep. |
Anggota | : Eva Maulidiyah, SKp. |
Departemen Pengembangan Kerjasama Dalam Negeri & Luar Negeri | |
Ketua | : Yeni Rustina, Ph.D. |
Anggota | : Djuariah Chanafie, SKp., M.Kep. |
| : Julia, SKp., M.N. |
Ketua | : Rita Sekarsari, SKp. |
Anggota | : Wahyu Widagdo, M.Kep., Ns.Sp.Kom. |
| : Linda Amiyanti, SKp., M.Kep. |
Ketua | : Dra. Murni Hartanti, SKp., MSi. |
Anggota | : Suhartati, SKp., M.Kep. |
| : Yetti Resnayati, SKp., M.Kes. |
Ketua | : Srining Rahayu, SKM, M.Kes. |
Anggota | : Ulty Desmarita, SKp, MKep., Ns Sp.Mat. |
| : Mustikasari, SKp., M.Kes. |
Ketua | : Drs. Husain, SKM |
Sekretaris | : Johanna Kawonal, CV.RN |
Anggota | : 1. John Laikabessy |
Ketua | : Dewi Irawaty, MA |
Sekertaris | : Fitriati, SKM |
Anggota | : 1. DR. Ratna Sitorus |
MARS PPNI
Perawat Indonesia yang mengakui diri sebagai anggota PPNI seharusnya bisa menyanyikan mars ini dan memaknai.
MARS PPNI
Persatuan perawat nasional Indonesia
Ujud ikatan profesi perawatan
Tempat membina dan mengembangkan kemampuan diri
Dalam membuktikan keberadaannya
Menapaklah dengan keyakinan lebih pasti
Sejajar dalam abdikan diri
Bangkit berdiri dan langkahkan kakimu itu
Menatap hari esok penuh asa
Wahai perawat Indonesia bangkitlah dan majulah
Untuk menolong sekalian yang menderita
Kuatkanlah pribadimu tingkatkan pengetahuan
Untuk membrikan asuhan keprawatan
Kita melangkah untuk mengisi pembangunan
Bangsa Negara Indonesia
Untuk menghantar bangsa nuju sehat semua
Dengan semangat jiwa Pancasila
Maju perawat majulah dalam kancah pembangunan
Tunjukkanlah pada sekalian orang
Jadilah perawat model kesehatan bangsa kita
Jadilah teladan dalam hidup sehat
Bangkitlah perawat seluruh Indonesia
Dalam mengemban citra profesi
Menjunjung tinggi kode etik perawatan
Laksanakan panggilan tugas mulia
Tercapai derajat kesehatan seoptimal mungkin
Bagi warga Negara Indonesia
Sebagai bukti kiprahnya mahkota putih suci
Dalam mendukung pembangunan kesehatan
Dengan organisasi PPNI yang kokoh
Padu bersatu serta selaras
Perawat Indonesia kan mampu angkat
Citranya di mata insan dunia