Kamis, 26 Juni 2008

MENGENAL KOTA BONTANG

Bontang adalah nama sebuah kota yang terletak 110 km sebelah utara Samarinda (ibukota provinsi Kalimantan Timur). Kota Bontang secara geografis berada pada garis khatulistiwa dengan posisi antara 117 derajat BTujur Timur dan O derajat Lintang Utara.
Luas wilayah Bontang sekitar 49.757 Ha yang terdiri dari daratan 14,780 Ha (29,70%) dan lautan seluas 34.977 Ha (70,30 %).
Penduduk Bontang sekitar 135 ribu jiwa, terdiri bermacam suku. Dari Aceh hingga Papua terwakili di Bontang, sehingga Bontang mirip dengan miniatur Indonesia.
Awal tahun 1980-an, Bontang hanyalah seperti perkampungan kecil. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan di Bontang, maka kini Bontang telah menjelma menjadi kota yang cukup diperhitungkan di Kalimantan Timur.
Sebelum tahun 2001, Bontang merupakan kota administratif di bawah Kabupaten Kutai Kertanegara. Namun sekarang Bontang telah memiliki otonomi sendiri.
Di Bontang terdapat dua perusahaan berskala raksasa yang terkenal hingga mancanegara. Perusahaan itu adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (perusahaan pupuk terbesar di Asia Tenggara) dan PT Badak NGL (pengolah gas bumi tersbesar di Indonesia). Selain dua perusahaan itu, di Bontang juga ada perusahaan berskala besar lainnya. Contohnya PT. Indominco dan PT Pama yang bergerak di sektor pertambangan batubara.
Di Bontang terdapat empat rumah sakit dan 3 klinik.
Para perawat yang bekerja di tempat pelayanan tersebut mayoritas berasal dari luar daerah, terutama dari Jawa. Sebab di Bontang belum ada lembaga pendidikan perawat. Lima tahun terakhir ini, telah ada perawat yang lahir dan besar di Bontang.

Senin, 23 Juni 2008

MUSKOT III PPNI KOTA BONTANG

Ahad, 8 Juni 2008, bertempat di Aula RSUD Bontang, Persatuan Perawat Nasional Indonesia menyelenggarakan Musyawarah Kota (Muskot) III.
Musyawarah Kota III PPNI Bontang dibuka oleh Walikota Bontang, dr. H.Andi Sofyan Hasdam, Sp.S berlangsung meriah. Turut hadir dalam acara pembukaan Muskot III tersebut di antaranya Wakil Ketua DPRD Bontang H.Isro Umarghanie, Direktur RSUD Bontang, Direktur RS Pupuk Kaltim, Direktur RS Amalia, Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Direksi PT Pupuk Kalimantan Timur, Manager PT Badak NGL, Manager PT Banpu Indominco dan beberapa tamu undangan lainnya.
Muskot III yang mengambil tema "Peningkatan Peran Serta Perawat dalam Mensukseskan Bontang Sehat 2008" menghadirkan dua pemateri. Tampil dalam sesi pertama, dr. H.Andi Sofyan Hasdam, Sp.S. Walikota Bontang ini membawakan makalah berjudul "Kebijakan Pemerintah Kota Bontang Dalam Pembangunan Kesehatan". Materi yang sebenarnya berat itu terasa ringan karena bapak dokter yang satu ini sering melontarkan joke-joke yang menghibur sehingga peserta Muskot menjadi segar kembali.
Pada sesi kedua, tampil H.Isro Umarghanie. Wakil Ketua DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera ini membawakan makalah berjudul "Harapan Masyarakat Terhadap Peran Perawat".
Hadirnya kedua tokoh eksekutif dan legislatif ini memberikan wawasan baru kepada para perawat di Kota Bontang. Bahwa masih banyak peran-peran yang bisa dilakukan oleh perawat di dalam ikut membangun masyarakat. Peran dan energi perawat selama ini lebih banyak tercurah di rumah sakit dan klinik. Ke depan, peran perawat tersebut harus dikembangkan. Perawat juga harus lebih banyak terjun ke masyarakat, misalnya memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Karena sekarang ini paradigma pembangunan kesehatan sudah berubah. Kalau dahulu, pemerintah (utamanya di Bontang) lebih memperhatikan aspek kuratif. Sekarang pemerintah lebih mengedepankan aspek preventif dan promotif.
Itulah sebabnya, mengapa eksekutif dan legislatif Kota Bontang sepakat memberikan tunjangan kinerja kepada perawat swasta yang melaksanakan tugas tambahan selain dari tugas pokoknya di instansi masing-masing.
Tugas tambahan dimaksud adalah para perawat swasta tersebut ditugaskan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku sehat dan ikut membina lingkungan masyarakat.
Untuk diketahui, sejak Oktober 2007, atas usulan dan perjuangan dari PPNI Kota Bontang, perawat swasta di Kota Bontang mendapatkan tunjangan insentif setiap bulannya. Nominalnya lumayan besar.
Terpilih sebagai Ketua Pengurus Kota PPNI Bontang untuk masa bakti 2008-2013 adalah Khairin Fikri. ( mantan sekretaris Pengurus Kota PPNI Bontang periode 2003-2008).